Selasa, 30 November 2010

Setetes Air Mata Pagi..

Kini darah-darah panas yang dulu hampir merobek setiap lapisan-lapisan kulit telah mulai merunduk..
Yang terasa tak lagi ada sedikitpun kehangatan..melainkan hanya perih dan rasa malu kepada sang bintang karna tak kusambut cahayanya malam tadi..

Biar saja hanya asap-asap rokok dalam ruang kamarku ini yang tahu bahwa jantungku sangat amat merindukan bisingnya ribuan langkah para kesatria yang tak pernah mau percaya akan takdirnya.

Bahkan sampai kulewati merahnya senja, tak nampak sedikitpun kekecewaan yg meradangi otakku hingga jiwa-jiwa yang terluka berteriak..aku merasa sudah terlalu jauh dan ingin kembali..

Ingin kuteriakan bahwa didalam otakku masih berputar beberapa ingatan tentang senyum, tawa, dan marah.. Serta kegelisahan akan datangnya hari esok tanpa keputusan yang memihak..
aku benar-benar ingin kembali..

Huuff..
Sebelum aku tertidur, aku ingin sedikit memberikan kabar pada pagi..bahwa api didalam jiwaku ini masih terjaga.
Begitupun dengan mimpi didalam bawah sadarku yang tak pernah terselip kata untuk menundukkan kepala..

Bagi para ksatria yg sedang terlelap..
Hati ini merindukan kalian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar