Selasa, 30 November 2010

Air Mata di Bulan Desember...

Merah yang menyala didalam jiwa ini..sedikit bisa menenangkan hati yang cukup remuk..
entah darimana datangnya keinginan ini untuk kembali kesana.
tempat dimana aku masih bisa menyembunyikan rasa yang begitu dalam.
rasa yang penuh dengan kesalahan..

Disana aku bisa terus berharap..
disana aku bisa bertahan lama untuk menunggu..
dan disana aku bisa menawarkan keindahan pada hati..
lalu melangkah dalam senyum dan tawa yang menyehatkan.

Jogya telah menjadi saksi atas kekecewaan ini..
karena ternyata aku telah salah untuk mempertahankan sesuatu hal.
dan kau menamparku dengan kerasnya kawan.
meski tak mudah untuk menghapus mimpi buruk yang kini semakin berkarat dibenakku.

kusampaikan maafku yang terdalam padamu,
karena saat kulihat pipi langit yang semakin memerah ketika kau manjakan ia dengan berjuta kata-kata perih,
hujanpun marah pada keadaan yang kiranya tak pernah memihak pada kita.
dari sanalah aku rasakan kehangatan pada dirimu kawan.
hingga dinginnya air pun tak cukup tangguh untuk menundukkan engkau.

lalu kucoba menggambarkan kekecewaan didalam dadamu,
aku terdiam.. karna tak dapat lagi kutemui murungnya semangatmu.
topi ini aku angkat sekali lagi untukmu kawan.
dan biarkanlah waktu mengiringi langkah takdir yang tak pernah kita percayai.

biarlah senja mengambil sedikit demi sedikit cahaya mentari hingga perkasanya malam tak dapat kita hindari.
sekalipun bagi kita, waktu hanya ada didalam satu ruang yang tak pernah memiliki kita didalamnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar